
Bismillahirohmanirohim.....
Waktu berlari mendekat dan bukan menjauh
Semua masih sama dalam bilangannya
Hati menanti dan bukan mencari
Semua tercatat dalam teks
Aku menanti pulang
Kau menunggu kembali
Dalam rasa yang sepadan
Untuk pengharapan yang kau lingkarkan
Di pergelangan hidup tuk kita jalani
Hingga artikan memberi
Bukan janji dan bukan ilusi
tetap melekat di gelang rindu
Hong Kong, 5 Mei 2010
* judul puisi di atas terinspirasi dari lagu penyanyi Malaysia yang dikirim seseorang, dimana rindu itu tak pernah pupus oleh rentang waktu*
22 komentar:
saya mampir mba :)
wah lagi rindu siapa mba? ayo coba ditelpon
alunan kata yang syahdu
rinduku setengah mati
kepada dia sang pengikat hati
@Nurina: Terima kasih mbak Nuri...
Heh, seseorang jauh di mata dekat di hati hi hi ;">
@Tukang Colong: Terima kasih apresiasi dan kunjungannya ^^
@bang Atta: Waduh..sama siapa tuch bang? Istrikah? ^^
terima kasih kunjungannya :)
kulingkarkan di pergelangan hidup...cantik sangat kata itu :)
gelang rindunya juga nyangkut disini mbak
Indah nian diksinya...
Suka dengan gaya kepuitikannya... :-)
mampir balik,
rindu mampu membuat kita kaya akan kata,
keren puisinya,:)
Sekeping Rindu,
Segenggam Asa,,
Ah betapa sedikitnya,,,
Tapi kenapa terasa benar indahnya,,,,
@Mas Aulawi Ahmad: terima kasih apresiasinya :)
@Ayas: Terima kasih apresiasi dan kunjungannya :)
@Mbak Nietha:Wah..jangan-jangan gelangnya kembaran mbak :)
@Achen: terima kasih :)
@Buwel: terima kasih mbak..maklum masih belajar ^_^
Puisi mbak juga bagus2 lho :)
@Naila: Silakan masuk..
tak hanya rindu saja. apapun yang kita lihat, tahu dan rasakan bisa dituangkan dalam kata.
Terima kasih :)
@Mas Agus: terima kasih kunjungannya...
Meski sedikit akan tetap indah adanya :)
nyEntuh bnget kata2nya...
salam kenal....
@Goo Blog: Salam kenal balik....
terima kasih kunjungannya :)
@mbk Fanny: Terima kasih mbak, masih belajar :)
Post a Comment