Thursday, July 15, 2010
BT Vs Bingung
Bismillahirohmanirohim....
Ketika cuaca yang tidak bisa berkompromi,saya mencoba dengan aktifitas yang tidak membosankan. Menulis adalah pilihan yang tepat. Dimana saya bisa bebas bermain dengan dunia kata-kata yang ingin saya rangkai. Entah itu berupa cerpen,puisi, atau sekedar curhatan pribadi belaka. Sejak kapan pastinya saya menyukai kegiatan ini, yang saya tahu, sejak kecil saya menyukainya. Semasa masih seragam merah putih, saya sudah punya diary usang hasil tangan seorang Ivonie kecil. Mau tahu seperti apa gambaran diary saya? Sisa kertas tanggalan yang sudah kadaluarsa saya gunting2 berkotak2, dengan ukuran sama rata. lantas sampingnya saya jepret staples dan di tutup dengan solasi putih, namun kertas.
Sesudah menyelesaikan ketikan novel yang masih mengijak bab ke 3. Tiba2 saya terserang virus bete lagi*halah..luar biasa dahsyat menghantam, secara saya benar2 merasakan kebetean ini. Mau apa2 rasanya malas menjerat saya. nggak tahu gimana menghadapinya. Padahal jelas2 laptop butut Alhamdulilah masih setia menemani. Musikpun terdengar syahdu*belum cukup.coba merebahkan diri*cuma miring kanan kiri.
Akhirnya coba ngadu sama satpam, berbagi cerita kebetean ini.Lha malah dsuruh tidur aja. Nggak bisa,saya bilang aja begitu. Ya sudah, saya kembali coba cara lain.Pelan2 agak berkurang betenya dengan baca"Novel".
Selesai dari kebetean saya disambut dengan mesra sikap bingung. Secara adik saya satu2nya tiba-tiba berkirim sms, begini kira2
Adik: Mbak pernah gak cerita ttg A*** sama bapak?
Saya: Hmm pernah kayaknya*agak lupa2 juga
Adik: respon bapak?
Saya: Biasa saja, mang kenapa?
baru setelah itu, menceritakan kisahnya dengan seseorang yang ingin dekat dan menjalin hubungan serius.Oh gitu rupanya, sedangkan saya sudah mengenal si calon itu, yang jadi masalah dan kebingungan saya. kata si adik, bapak enggan berkenalan dengan calon si adik. Saya bisa memaklumi sikap bapak, beliau berharap adik bisa konsentrasi kerja dulu, mengingat kisah yang terdahulu, bapak masih menyimpan kekecewaaan karena kegagalan adik dan calon yang dulu hanya masalah sepele. Padhal keluarga besar udah oke, bapak juga sayang dengan calon si adik. Tapi namanya bukan jodoh, apa boleh buat. Semuanya kandas, berusaha dipertahankan juga percuma.
Lha ini yang bikin saya bingung, mau kasih pengertian si adik tapi takut tersinggung dan akhirnya ngambek, tadi aja udah sempet begitu.Gimana saya bisa menjelaskan dan memberi pengertian pada adik. Coba minta saran ma solusi sama asisten, hiks sama gak tahunya juga.Hmm mungkin saya sendri yang berpikir keras supaya masalah ini lekas terseleasaikan.
Dua menjadi Satu...bete+bingung= klop
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 komentar:
ayo segera usir kebeteaan.. hwhw
mampir ya mba, ke blog-ku ;)
met malam...usirnya pake apa ya? hehehee
Post a Comment