........................SELAMAT DATANG DI BILIK KECILKU......................

Sunday, June 20, 2010

Surat Cinta dari Pohon

Bismillah...


Apakah ada malam yang tanpamu di sini? Aku baik-baik saja dalam pandangan semuanya. Tapi aku tidak baik andai kau lupa, di mana Tuhan menyatukan kita.
Bijih itu kau tanam diam-diam di tanah gersang yang kehausan. bahkan tak ada yang peduli menyiramnya, oh..melirikpun tidak!
Sekarang, kau rajin mengguyur air dari langit. Ia menumbuh pelan-pelan dengan caranya yang dahsyat. Menjadi batang yang padat. menjalar ranting-ranting kecil hingga rimbun daun memayungi tanah.
Tegak kokoh menantang garangnya matahari. dan tertunduk saat rembulan berbagi cahaya. Menelan mentah-mentah pekatnya malam.

Andai aku pergi, apakah kau akan bilang,"jangan" sekali lagi?
Aku pergi bukan meninggalkanmu. Percayalah! Aku butuh hanya butuh waktu untuk mellihatmu dari kejauhan. Apakah kau yakin? Apakah kau sungguh-sungguh.
Aku pun ingat pesan bapakku,
"Bila suatu saat kau mencintai lelaki, nduk. Cintailah lelaki yang tak hanya mencintaimu seorang, karena di situ akan tahu sifat aslinya bagaimana ia menghargaimu sebagai perempuan yang dilahirkan dari kedua orang tuamu."
Begitu pun pesan Ibuku, bahkan lebih dari bapakku karena ia perempuan yang mengandungku 9 bulan hingga jeritan tangis pertamaku.

Andai pun aku memilih, Apakah aku rela kehilangan semua yang aku dapatkan dengan kerja kerasku?
Aku ikhlaas, terkecuali kehilanganmu dan urat IMAN di batang kehidupanku.
DIA tahu segalanya
dan dia pun tahu yang tersimpan
Kamu tahu apa saja padaku

Tentang apaku, dia, kamu adalah rahasia Tuhan kita
Aku bertanya tanpa jawaban
Terkadang aku iya
Terkadang aku tidak

Tentang apaku di sketsa burammu
Kenyataan itu semanis teh yang kuseduh
Kenyataan itu sepahit empedu dalam cawan

Apakah aku berdosa?
Apakah aku berdosa?
Apakah aku berdosa?

Tentang apaku yang menjadi hilang
Kembali datang
Timbul tenggelam di pusaran waktuNya

Bila kau membaca ini, mungkin kau akan mengerut kening. Tapi aku yakin, kau lebih tahu tentang ini.
Oh iya, aku masih menunggu, bukan menekanmu. Ku bebaskan dalam batasan toleransiku.
Bila tetap tak yakin tinggalkan saja dan semuanya selesai.
Biarkan pohon itu tumbang, lebam membentur bumi dan jangan sekali pun kau mengasihaninya.
Dan ini, seperti lima terakhirku padamu....dan hanya isyarat kita yang tahu juga Tuhan kita.

Aku...
Aku...
Dan Aku...

8 komentar:

Unknown said...

wah, berat nih

ivonie said...

@Aby umi: berat apanya neh ?

Unknown said...

Assalamualaikum ...

ivonie said...

@fahrizal: walaikumslam. thanks ats kunjungannya :)

iezul said...

wadduhhhh..........mantap sekali, puisi ratapan hati, hemmmm jadi pengen nyanyi "heii pujaan hati, apa kabarmu, kuharap kau baik-baik saaajaa,,pujaan hati, andai kau tahu,,,nana nananananan nananananaa lanjutin sendiri...hehe semangat coy,,,

RasaHatiku said...

Assalamualaikum ivonie.
Terima kasih atas kunjungan.

Puisi/sajak yang menyentuh hati.
Aku sukakan ungkapan:Cintailah lelaki yang tak hanya mencintaimu seorang...
Maksudnya, lelaki itu juga perlu menyintai dan mengasihi ibubapa mertuanya, dan akan sentiasa menjaga silaturrahim.

Sekadar pandangan. Terima kasih.

ivonie said...

@Iezul: walaaaaaaah, saya g ada bakat jadi penyanyi.
kamu saja ya hehe
Terima kasih kunjungannya :)

ivonie said...

@Rasa Hatiku: Walaikumsalam..

Sama-sama kunjungan baliknya.

Yah, kira-kira seperti itu :)

Post a Comment